Jumat, 12 Juli 2013

Biografi Antonio Conte

Antonio Conte (lahir di Lecce,31 Juli 969 umur 43 tahun) merupakan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Italia.Ia pernah bermain untuk tim Lecce dan Juventus. Ia juga pernah bermain untuk Timnas italia dengan 20 kali main dan 2 gol. Hasil terbaiknya ialah ketika Italia meraih runner-up di piala Dunia Fifa 1994. Saat ini Conte menjabat sebagai pelatih kepala untuk Juventus.Di musim perdananya menangani raksasa Turin tersebut, Conte sukses mempersembahkan Scudetto ke-28 (atau ke-30 secara keseluruhan bagi Juventus)


Pada jendela transfer musim dingin tahun 1991, Conte pindah ke Juventus. Debut pertamanya sebagai pemain Juventus terbilang istimewa karena ia langsung dimainkan saat melawan Torino dalam Derby Della Mole pada tanggal 17 November. Dengan cepat Conte berkembang di Juve dan menjadi salah satu pemain yang sukses membawa Juve juara Piala UEFA musim 1992-93. Setelah itu gelar lainnya menyusul, terlebih saat Juve ditangani Marcelo Lippi.Conte berhasil meraih gelar Scudetto, Liga Champions, Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental saat Juve ditangani Lippi. Pada tahun 1996 menyusul hengkangnya Gianluca Vialli dan Fabrizio Ravanelli, Conte dipromosikan menjadi kapten tim Juventus.
Carlo Ancelotti datang ke Turin pada musim 1999-2000 sebagai pelatih baru Juventus. Kehadiran Ancelotti sebagai pelatih kemudian sedikit demi sedikit menggeser peran Conte di lini tengah yang saat itu lebih banyak dipercayakan kepada Edgar Davids. Saat Lippi kembali melatih Juve pada musim 2001-02, Conte kemudian tergusur sebagai kapten Juventus oleh Alesandro Delpiero.Conte menjadi sosok kuat di lini tengah Juve bersama Gianluca Zambrotta dan Pavel Nedved di bawah era kepelatihan Lippi yang kedua. Dua gelar Scudetto lainnya menyusul setelah Juventus tampil impresif di musim 2001-02 dan 2002-03. Conte pun nyaris saja mengantarkan Juventus meraih gelar Liga Champions pada musim 2002-03 sebelum akhirnya kalah lewat adu penalti melawan Ac Milan.
Musim 2003-04 menjadi musim terakhir Conte sebagai pemain. Pertandingan terakhirnya di Serie A adalah ketika melawan Inter Milan pada 4 April 2004. Sementara pertandingan Eropa terakhirnya adalah ketika Juventus bertemu Deportivo La CorunA pada 25 Februari 2004. Selama tiga belas tahun karirnya di Turin, Conte memenangkan lima gelar Scudetto (1995, 1997, 1998, 2002, 2003), satu Piala UEFA (1993), dan satu Liga Champions ketika Juventus mengalahkan Ajax Amsterdam melalui adu penalti tahun 1996.
  • Karier Pelatih

 Bulan Mei 2011, direktur teknik Juventus, Giuseppe Marotta mengumumkan bahwa Antonio Conte akan kembali ke Juventus dengan posisi sebagai pelatih kepala menggantikan Luigi Delneri yang gagal membawa juventus Juara Liga Italia dan ke kompetisi eropa karena hanya finish di posisi 7 klasemen akhir seri A 2011. Conte diikat kontrak oleh Juventus selama dua musim sampai akhir musim 2012-13.Karena menjadi pemain Juventus di sebagian besar karirnya, Conte dicintai oleh pendukung setia Bianconeri. Ia pun disambut dengan meriah oleh para Juventini saat hari penandatanganan kontraknya.
Debut resmi Conte sebagai pelatih Juventus di Serie A di mulai pada tanggal 11 September 2011. Ia langsung mendapat kemenangan pertamanya dengan mengalahkan Parma 4-1 Pada 18 September 2011 Conte berhasil mengalahkan tuan rumah yang juga mantan klub asuhannya, Siena dengan skor 0-1.
Pada tanggal 25 Oktober 2011 yang juga merupakan pekan kesembilan, Juventus berhasil menang 2-1 melawan Fiorentina. Juve pun mantap berada di posisi teratas klasemen sepanjang sembilan pekan, yang pertama dan terlama sejak musim 2005-06 saat dilatih Fabio Capello.Kemenangan tandang di Lecce pada tanggal 8 Januari 2012 membuat sejarah baru bagi Conte dan Juventus yang tidak terkalahkan sepanjang 17 pertandingan dan menyamai catatan lama Juve di musim 1949-50. Sempat ditahan imbang melawan Cagliari dengan skor 1-1, Juve memastikan gelar juara paruh musim usai mengalahkan tuan rumah Atalanta 0-2 dan menutup paruh pertama musim dengan raihan 11 kemenangan dan 8 kali imbang.
Terlepas dari banyaknya hasil imbang yang diraih Conte bersama Juve selama musim 2011-12, ia tetap mendapatkan pujian dari beberapa mantan pemain dan pelatih sepak bola Italia dan membandingkannya dengan pelatih Real Madrid Jose Mourinho.Conte dinilai sukses mengembangkan reputasi seperti Mourinho yang selalu haus akan kemenangan dan kemampuannya menjalin komunikasi dengan para pemainnya.Berbeda dengan Mourinho yang cenderung hati-hati dan memainkan sepak bola negatif, Conte lebih suka bermain menyerang dengan formasi 4-3-3 dan 3-5-2 yang menjadi formasi paling sering digunakan dalam era Conte di Turin.
Pada tanggal 6 Mei 2012, Antonio Conte berhasil mengantarkan Juventus meraih Scudetto ke-28 (atau ke-30 secara keseluruhan) usai mengalahkan Cagliari 2-0 dengan satu pertandingan tersisa.Conte pun mencatat beberapa rekor di musim debutnya menangani Juventus, diantaranya rekor tidak terkalahkan sampai pekan terakhir Liga Italia (tim pertama italia sejak Musim Kompetisi Serie A yang berjumlah 20 club / 38 pekan ), melaju ke final Coppa Italia (pertama sejak Marcello Lippi di 2004) dan mengalahkan Inter Milan dua kali dalam Derby D'Italia (pertama sejak Fabio Capello di 2005-06). Satu-satunya kekalahan yang Conte alami di musim 2011-12 adalah saat dikalahkan Napoli 2-0 dalam final Coppa Italia. Di Ajang Piala Super Italia yang diadakan di stadium "Bird Nest"- Beijing 11 Agustus 2012, conte mempunyai andil mempersembahkan trofi yang ke-5 sepanjang sejarah juventus setelah mengalahkan Napoli dengan skor 4-2 melalui perpanjangan waktu 2x15 menit.Karena skor kedua tim imbang 2-2 di waktu normal pertandingan ( 90 Menit ). Walaupun dia tidak bisa menemani dan memimpin tim selama pertandingan dan di gantikan oleh direktur teknis primavera massimo carrera, yang dikarenakan skorsing. Selama 10 bulan yang diberikan oleh pengadilan atas kasus scommessopoli yang melibatkan conte sewaktu menangangani siena. (dengan dakwaan : Mengetahui Ada pengaturan skor, tetapi tidak memberitahu pihak yang berwenang). semangat pemain juventus tidak mengendur , yang dimana malah semakin melecut semangat pasukan dari " La Vecchia Signora " untuk memberikan hadiah yang terbaik untuk sang pelatih dan juga merupakan Gelar Piala Super Italia yang Ke-5 untuk Juventus sepanjang sejarah.

  • Prestasi Dan Penghargaan

  1.  Sebagai Pemain
Juventus
  • Serie A (5): 1995,1997,1998,2002,2003
  • UEFA Champions League (1): 1996
  • UEFA Cup (1): 1993
  • UEFA Intertoto Cup (1): 1999
  • Piala Intercontinental (1): 1996
  • UEFA Super Cup (1): 1996
  • Piala Italia (1): 1995
  • Super Coppa Italia (4): 1995,1997,2002,2003
    2.Sebagai Pelatih
Juventus
  • Serie A (2): 2012, 2013
  • Piala Super Italia: 1 ( 2012)
  • Piala Italia: Runner Up (2011–12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar