Giorgio chiellini adalah pemain pesepak bola asal italia yang kini
bergabung di tim seri A klub juventus dan juga tim nasional italia,dia
bermian di posisi bek kanan,walaupun terkadang dia berada di bek tengah
dengan niat untuk menembus gol.
Di usianya yang masih muda dia telah bergabung di tim senior dengan
posisi gelandang sentral,saat ia dewasa ia berpindah ke ke posisi pemain
sayap dan akhirnya ia menukan posisi yang pas sebagai bek kiri,dalam
musim pertamanya dengan tim pertama chiellini membuat 3 penampilan dan
diikuti sampai dengan 5 penampilannya di musim itu,namun sebenarnya di
tahun itu 2002 chiellini telah menandatangani kontrak dengan juventus
dalam kepemilikan bersama,tapi chiellini juga dipinjamkan kepada Livorno
untuk pertandingan seri B setelah livorno mendapatkan promosi,dalam
pertandingan di musim B chiellini membuat 6 penampilan dan berhasil
mencetak gol sebanyak 4 kali dari posisi bek kiri.
Di tahun 2004 chiellini kembali menandatangani kontrak dengan
juventus,namun segera dijula dengan kesepakatan kepemilikan bersama
dengan ACF Florentina dimana dia bermain satu tahun,dalam klub itu dia
membuat 42 penampilan dengan hasil gol sebanyak 3 kali,setelah kontrak
dengan AFC Florentina selesai dia kembali ke juventus untuk meneruskan
kontrak yang sudah disetujui dan ditandatangani,dan setelah dia kembali
ke juventus penampilannya semakin baik saja dengan teknik-teknik yang
menawan,namun saat juventus berada di seri B dia berpindah dulu ke
posisi sebagai bek tengah,dan chiellini dapat bermain dengan baik pula.
Setelah juventus kemabali ke seri A posisi chiellini pun juga kembali
ke posisi awalnya sebagai bek kiri,sangat banyak sekali prestasi yang
diberikan chiellini hingga memang kemampuannya sudah tidak dapat
diragukan lagi,cukup sekian dulu profil yang kami berikan,di bawah ini juga sertakan biodata giorgio chiellini.
Nama Lengkap : Giorgio Chiellini
Tempat Lahir : Pisa, Italia
Tanggal Lahir : 14 Agustus 1984
Kebangsaan : Italia
Posisi : Bek
Bermain di Klub : Juventus
La Veccchia Signora
Temukan Tentang-tentang Juventus..
Selasa, 16 Juli 2013
Biodata Leonardo Bonucci
Leonardio Bonucci (lahir di Viterbo, 1 Mei 1987; umur 26 tahun) adalah seorang pesepakbola professional asal Italia. Saat ini ia bergabung bersama Juventus. Ia juga merupakan pemain tim nasional sepak bola Italia. Sebelum di Juve ia sempat bergabung bersama Inter Milan dan Bari. Posisinya dalam bermain adalah sebagai bek.
Karir Junior:
2004–2005 : Viterbese
2005–2007 : Internazionale
Karir Senior:
2006–2009 : Internazionale
2007–2009 → Treviso (loan)
2009 → Pisa (loan)
2009–2010 : Bari
2010–Sekarang : Juventus
Karir timnas:
2010–Sekarang : Italy
Jumat, 12 Juli 2013
Biodata Gianluigi Buffon
Buffon adalah salah satu kiper terbaik Dunia, dan
yang terbaik yang pernah dimiliki oleh Timnas Italia dan Juventus, tak
heran Buffon mendapatkan banyak penghargaan dari berbagai pihak, karena
memang skill dan respon yang dimiliki sangatlah tinggi. Juventus adalah
klub Buffon sejak tahun 2001 sampai sekarang, ia senang membela klub
yang di sukai nya sejak kecil itu. Baiklah, berikut Perjalanan Karir dan
Gianluigi Buffon Profil Lengkap.
Nama Lengkap : Gianluigi Buffon
Nama Panggilan : Buffon
Tanggal Lahir : 28 Januari 1978
Tempat Lahir : Carrara, Italia
Tinggi Badan : 1.92 m
Nomor Punggung : 1
Klub Saat ini : Juventus FC
Kebangsaan : Italia
Posisi : Penjaga Gawang
Buffon yang kerap disebut sebagai Penjaga gawang terbaik dunia ternyata adalah berasal dari latar belakang keluarga yang hampir semua adalah olahragawan, mulai dari ibu nya, ayahnya, paman, kakek, hingga kedua adik perempuan nya. Buffon sendiri adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Dan ternyata, Bakat Buffon sebagai seorang penjaga gawang sudah terlihat sejak ia masih berumur 13 tahun, dimana itu adalah saat saat pertama Buffon mengawali karir nya sebagai seorang kiper, dan saat itu ia bermain untuk Parma FC (Junior), yang notabene nya adalah salah satu klub besar liga italia. Sejak tahu 1991 sampai 1995 Buffon tetap membela Parma Junior, yang kemudian di pindahkan ke Parma FC (Senior) pada umur 17 tahun.
Karir Buffon begitu cemerlang sejak masih menginjak usia remaja, hal ini terbukti dari kontrak Buffon dengan Parma FC sejak tahun 1995 sampai tahun 2001, ia sempat menjaga gawang Parma selama 168 kali pertandingan, yang kemudian tahun 2001, Juventus sebagai Juara Liga Italia saat itu merekrut Buffon untuk bermain di Torino Stadium (Stadium Juventus saat itu), Impian Buffon untuk bermain di Juve pun terwujud, dan ia sangat betah membela klub ini, walaupun sempat terdegradasi akibat ‘Calcio Poli’ Buffon tetap setia membela Juve, dan Ia pun sudah membela Juventus selama 11 tahun. Dan total pertandingan yang ia lewati bersama Juve adalah sebanyak 325 pertandingan.
Lalu bagaimana perjalanan karir buffon di Timnas Italia ? Cukup cemerlang menurut kami, Buffon sudah bergabung bersama Timnas Italia sejak umur 17 tahun di Timnas U21, dari tahun 1995 sampai 1997, yang kemudian beralih ke Timnas Senior Italia. Dengan total bermain selama 131 pertandingan.
Personal kehormatan:
- Penjaga Gawang Terbaik FIFA dari Tahun 2004, 2005, dan 2006
- Pemain Eropa Tahun 2003, 2004, 2006
- Liga Champions UEFA Most Valuable Player pada tahun 2003
Nama Lengkap : Gianluigi Buffon
Nama Panggilan : Buffon
Tanggal Lahir : 28 Januari 1978
Tempat Lahir : Carrara, Italia
Tinggi Badan : 1.92 m
Nomor Punggung : 1
Klub Saat ini : Juventus FC
Kebangsaan : Italia
Posisi : Penjaga Gawang
Buffon yang kerap disebut sebagai Penjaga gawang terbaik dunia ternyata adalah berasal dari latar belakang keluarga yang hampir semua adalah olahragawan, mulai dari ibu nya, ayahnya, paman, kakek, hingga kedua adik perempuan nya. Buffon sendiri adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Dan ternyata, Bakat Buffon sebagai seorang penjaga gawang sudah terlihat sejak ia masih berumur 13 tahun, dimana itu adalah saat saat pertama Buffon mengawali karir nya sebagai seorang kiper, dan saat itu ia bermain untuk Parma FC (Junior), yang notabene nya adalah salah satu klub besar liga italia. Sejak tahu 1991 sampai 1995 Buffon tetap membela Parma Junior, yang kemudian di pindahkan ke Parma FC (Senior) pada umur 17 tahun.
Karir Buffon begitu cemerlang sejak masih menginjak usia remaja, hal ini terbukti dari kontrak Buffon dengan Parma FC sejak tahun 1995 sampai tahun 2001, ia sempat menjaga gawang Parma selama 168 kali pertandingan, yang kemudian tahun 2001, Juventus sebagai Juara Liga Italia saat itu merekrut Buffon untuk bermain di Torino Stadium (Stadium Juventus saat itu), Impian Buffon untuk bermain di Juve pun terwujud, dan ia sangat betah membela klub ini, walaupun sempat terdegradasi akibat ‘Calcio Poli’ Buffon tetap setia membela Juve, dan Ia pun sudah membela Juventus selama 11 tahun. Dan total pertandingan yang ia lewati bersama Juve adalah sebanyak 325 pertandingan.
Lalu bagaimana perjalanan karir buffon di Timnas Italia ? Cukup cemerlang menurut kami, Buffon sudah bergabung bersama Timnas Italia sejak umur 17 tahun di Timnas U21, dari tahun 1995 sampai 1997, yang kemudian beralih ke Timnas Senior Italia. Dengan total bermain selama 131 pertandingan.
Personal kehormatan:
- Penjaga Gawang Terbaik FIFA dari Tahun 2004, 2005, dan 2006
- Pemain Eropa Tahun 2003, 2004, 2006
- Liga Champions UEFA Most Valuable Player pada tahun 2003
Biografi Antonio Conte
Antonio Conte (lahir di Lecce,31 Juli 969 umur 43 tahun) merupakan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Italia.Ia pernah bermain untuk tim Lecce dan Juventus. Ia juga pernah bermain untuk Timnas italia dengan 20 kali main dan 2 gol. Hasil terbaiknya ialah ketika Italia meraih runner-up di piala Dunia Fifa 1994. Saat ini Conte menjabat sebagai pelatih kepala untuk Juventus.Di musim perdananya menangani raksasa Turin tersebut, Conte sukses
mempersembahkan Scudetto ke-28 (atau ke-30 secara keseluruhan bagi Juventus)
Pada jendela transfer musim dingin tahun 1991, Conte pindah ke Juventus. Debut pertamanya sebagai pemain Juventus terbilang istimewa karena ia langsung dimainkan saat melawan Torino dalam Derby Della Mole pada tanggal 17 November. Dengan cepat Conte berkembang di Juve dan menjadi salah satu pemain yang sukses membawa Juve juara Piala UEFA musim 1992-93. Setelah itu gelar lainnya menyusul, terlebih saat Juve ditangani Marcelo Lippi.Conte berhasil meraih gelar Scudetto, Liga Champions, Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental saat Juve ditangani Lippi. Pada tahun 1996 menyusul hengkangnya Gianluca Vialli dan Fabrizio Ravanelli, Conte dipromosikan menjadi kapten tim Juventus.
Carlo Ancelotti datang ke Turin pada musim 1999-2000 sebagai pelatih baru Juventus. Kehadiran Ancelotti sebagai pelatih kemudian sedikit demi sedikit menggeser peran Conte di lini tengah yang saat itu lebih banyak dipercayakan kepada Edgar Davids. Saat Lippi kembali melatih Juve pada musim 2001-02, Conte kemudian tergusur sebagai kapten Juventus oleh Alesandro Delpiero.Conte menjadi sosok kuat di lini tengah Juve bersama Gianluca Zambrotta dan Pavel Nedved di bawah era kepelatihan Lippi yang kedua. Dua gelar Scudetto lainnya menyusul setelah Juventus tampil impresif di musim 2001-02 dan 2002-03. Conte pun nyaris saja mengantarkan Juventus meraih gelar Liga Champions pada musim 2002-03 sebelum akhirnya kalah lewat adu penalti melawan Ac Milan.
Musim 2003-04 menjadi musim terakhir Conte sebagai pemain. Pertandingan terakhirnya di Serie A adalah ketika melawan Inter Milan pada 4 April 2004. Sementara pertandingan Eropa terakhirnya adalah ketika Juventus bertemu Deportivo La CorunA pada 25 Februari 2004. Selama tiga belas tahun karirnya di Turin, Conte memenangkan lima gelar Scudetto (1995, 1997, 1998, 2002, 2003), satu Piala UEFA (1993), dan satu Liga Champions ketika Juventus mengalahkan Ajax Amsterdam melalui adu penalti tahun 1996.
Debut resmi Conte sebagai pelatih Juventus di Serie A di mulai pada tanggal 11 September 2011. Ia langsung mendapat kemenangan pertamanya dengan mengalahkan Parma 4-1 Pada 18 September 2011 Conte berhasil mengalahkan tuan rumah yang juga mantan klub asuhannya, Siena dengan skor 0-1.
Pada tanggal 25 Oktober 2011 yang juga merupakan pekan kesembilan, Juventus berhasil menang 2-1 melawan Fiorentina. Juve pun mantap berada di posisi teratas klasemen sepanjang sembilan pekan, yang pertama dan terlama sejak musim 2005-06 saat dilatih Fabio Capello.Kemenangan tandang di Lecce pada tanggal 8 Januari 2012 membuat sejarah baru bagi Conte dan Juventus yang tidak terkalahkan sepanjang 17 pertandingan dan menyamai catatan lama Juve di musim 1949-50. Sempat ditahan imbang melawan Cagliari dengan skor 1-1, Juve memastikan gelar juara paruh musim usai mengalahkan tuan rumah Atalanta 0-2 dan menutup paruh pertama musim dengan raihan 11 kemenangan dan 8 kali imbang.
Terlepas dari banyaknya hasil imbang yang diraih Conte bersama Juve selama musim 2011-12, ia tetap mendapatkan pujian dari beberapa mantan pemain dan pelatih sepak bola Italia dan membandingkannya dengan pelatih Real Madrid Jose Mourinho.Conte dinilai sukses mengembangkan reputasi seperti Mourinho yang selalu haus akan kemenangan dan kemampuannya menjalin komunikasi dengan para pemainnya.Berbeda dengan Mourinho yang cenderung hati-hati dan memainkan sepak bola negatif, Conte lebih suka bermain menyerang dengan formasi 4-3-3 dan 3-5-2 yang menjadi formasi paling sering digunakan dalam era Conte di Turin.
Pada tanggal 6 Mei 2012, Antonio Conte berhasil mengantarkan Juventus meraih Scudetto ke-28 (atau ke-30 secara keseluruhan) usai mengalahkan Cagliari 2-0 dengan satu pertandingan tersisa.Conte pun mencatat beberapa rekor di musim debutnya menangani Juventus, diantaranya rekor tidak terkalahkan sampai pekan terakhir Liga Italia (tim pertama italia sejak Musim Kompetisi Serie A yang berjumlah 20 club / 38 pekan ), melaju ke final Coppa Italia (pertama sejak Marcello Lippi di 2004) dan mengalahkan Inter Milan dua kali dalam Derby D'Italia (pertama sejak Fabio Capello di 2005-06). Satu-satunya kekalahan yang Conte alami di musim 2011-12 adalah saat dikalahkan Napoli 2-0 dalam final Coppa Italia. Di Ajang Piala Super Italia yang diadakan di stadium "Bird Nest"- Beijing 11 Agustus 2012, conte mempunyai andil mempersembahkan trofi yang ke-5 sepanjang sejarah juventus setelah mengalahkan Napoli dengan skor 4-2 melalui perpanjangan waktu 2x15 menit.Karena skor kedua tim imbang 2-2 di waktu normal pertandingan ( 90 Menit ). Walaupun dia tidak bisa menemani dan memimpin tim selama pertandingan dan di gantikan oleh direktur teknis primavera massimo carrera, yang dikarenakan skorsing. Selama 10 bulan yang diberikan oleh pengadilan atas kasus scommessopoli yang melibatkan conte sewaktu menangangani siena. (dengan dakwaan : Mengetahui Ada pengaturan skor, tetapi tidak memberitahu pihak yang berwenang). semangat pemain juventus tidak mengendur , yang dimana malah semakin melecut semangat pasukan dari " La Vecchia Signora " untuk memberikan hadiah yang terbaik untuk sang pelatih dan juga merupakan Gelar Piala Super Italia yang Ke-5 untuk Juventus sepanjang sejarah.
Pada jendela transfer musim dingin tahun 1991, Conte pindah ke Juventus. Debut pertamanya sebagai pemain Juventus terbilang istimewa karena ia langsung dimainkan saat melawan Torino dalam Derby Della Mole pada tanggal 17 November. Dengan cepat Conte berkembang di Juve dan menjadi salah satu pemain yang sukses membawa Juve juara Piala UEFA musim 1992-93. Setelah itu gelar lainnya menyusul, terlebih saat Juve ditangani Marcelo Lippi.Conte berhasil meraih gelar Scudetto, Liga Champions, Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental saat Juve ditangani Lippi. Pada tahun 1996 menyusul hengkangnya Gianluca Vialli dan Fabrizio Ravanelli, Conte dipromosikan menjadi kapten tim Juventus.
Carlo Ancelotti datang ke Turin pada musim 1999-2000 sebagai pelatih baru Juventus. Kehadiran Ancelotti sebagai pelatih kemudian sedikit demi sedikit menggeser peran Conte di lini tengah yang saat itu lebih banyak dipercayakan kepada Edgar Davids. Saat Lippi kembali melatih Juve pada musim 2001-02, Conte kemudian tergusur sebagai kapten Juventus oleh Alesandro Delpiero.Conte menjadi sosok kuat di lini tengah Juve bersama Gianluca Zambrotta dan Pavel Nedved di bawah era kepelatihan Lippi yang kedua. Dua gelar Scudetto lainnya menyusul setelah Juventus tampil impresif di musim 2001-02 dan 2002-03. Conte pun nyaris saja mengantarkan Juventus meraih gelar Liga Champions pada musim 2002-03 sebelum akhirnya kalah lewat adu penalti melawan Ac Milan.
Musim 2003-04 menjadi musim terakhir Conte sebagai pemain. Pertandingan terakhirnya di Serie A adalah ketika melawan Inter Milan pada 4 April 2004. Sementara pertandingan Eropa terakhirnya adalah ketika Juventus bertemu Deportivo La CorunA pada 25 Februari 2004. Selama tiga belas tahun karirnya di Turin, Conte memenangkan lima gelar Scudetto (1995, 1997, 1998, 2002, 2003), satu Piala UEFA (1993), dan satu Liga Champions ketika Juventus mengalahkan Ajax Amsterdam melalui adu penalti tahun 1996.
Karier Pelatih
Debut resmi Conte sebagai pelatih Juventus di Serie A di mulai pada tanggal 11 September 2011. Ia langsung mendapat kemenangan pertamanya dengan mengalahkan Parma 4-1 Pada 18 September 2011 Conte berhasil mengalahkan tuan rumah yang juga mantan klub asuhannya, Siena dengan skor 0-1.
Pada tanggal 25 Oktober 2011 yang juga merupakan pekan kesembilan, Juventus berhasil menang 2-1 melawan Fiorentina. Juve pun mantap berada di posisi teratas klasemen sepanjang sembilan pekan, yang pertama dan terlama sejak musim 2005-06 saat dilatih Fabio Capello.Kemenangan tandang di Lecce pada tanggal 8 Januari 2012 membuat sejarah baru bagi Conte dan Juventus yang tidak terkalahkan sepanjang 17 pertandingan dan menyamai catatan lama Juve di musim 1949-50. Sempat ditahan imbang melawan Cagliari dengan skor 1-1, Juve memastikan gelar juara paruh musim usai mengalahkan tuan rumah Atalanta 0-2 dan menutup paruh pertama musim dengan raihan 11 kemenangan dan 8 kali imbang.
Terlepas dari banyaknya hasil imbang yang diraih Conte bersama Juve selama musim 2011-12, ia tetap mendapatkan pujian dari beberapa mantan pemain dan pelatih sepak bola Italia dan membandingkannya dengan pelatih Real Madrid Jose Mourinho.Conte dinilai sukses mengembangkan reputasi seperti Mourinho yang selalu haus akan kemenangan dan kemampuannya menjalin komunikasi dengan para pemainnya.Berbeda dengan Mourinho yang cenderung hati-hati dan memainkan sepak bola negatif, Conte lebih suka bermain menyerang dengan formasi 4-3-3 dan 3-5-2 yang menjadi formasi paling sering digunakan dalam era Conte di Turin.
Pada tanggal 6 Mei 2012, Antonio Conte berhasil mengantarkan Juventus meraih Scudetto ke-28 (atau ke-30 secara keseluruhan) usai mengalahkan Cagliari 2-0 dengan satu pertandingan tersisa.Conte pun mencatat beberapa rekor di musim debutnya menangani Juventus, diantaranya rekor tidak terkalahkan sampai pekan terakhir Liga Italia (tim pertama italia sejak Musim Kompetisi Serie A yang berjumlah 20 club / 38 pekan ), melaju ke final Coppa Italia (pertama sejak Marcello Lippi di 2004) dan mengalahkan Inter Milan dua kali dalam Derby D'Italia (pertama sejak Fabio Capello di 2005-06). Satu-satunya kekalahan yang Conte alami di musim 2011-12 adalah saat dikalahkan Napoli 2-0 dalam final Coppa Italia. Di Ajang Piala Super Italia yang diadakan di stadium "Bird Nest"- Beijing 11 Agustus 2012, conte mempunyai andil mempersembahkan trofi yang ke-5 sepanjang sejarah juventus setelah mengalahkan Napoli dengan skor 4-2 melalui perpanjangan waktu 2x15 menit.Karena skor kedua tim imbang 2-2 di waktu normal pertandingan ( 90 Menit ). Walaupun dia tidak bisa menemani dan memimpin tim selama pertandingan dan di gantikan oleh direktur teknis primavera massimo carrera, yang dikarenakan skorsing. Selama 10 bulan yang diberikan oleh pengadilan atas kasus scommessopoli yang melibatkan conte sewaktu menangangani siena. (dengan dakwaan : Mengetahui Ada pengaturan skor, tetapi tidak memberitahu pihak yang berwenang). semangat pemain juventus tidak mengendur , yang dimana malah semakin melecut semangat pasukan dari " La Vecchia Signora " untuk memberikan hadiah yang terbaik untuk sang pelatih dan juga merupakan Gelar Piala Super Italia yang Ke-5 untuk Juventus sepanjang sejarah.
Prestasi Dan Penghargaan
- Sebagai Pemain
- Juventus
- Serie A (5): 1995,1997,1998,2002,2003
- UEFA Champions League (1): 1996
- UEFA Cup (1): 1993
- UEFA Intertoto Cup (1): 1999
- Piala Intercontinental (1): 1996
- UEFA Super Cup (1): 1996
- Piala Italia (1): 1995
- Super Coppa Italia (4): 1995,1997,2002,2003
- Juventus
- Serie A (2): 2012, 2013
- Piala Super Italia: 1 ( 2012)
- Piala Italia: Runner Up (2011–12)
Langganan:
Postingan (Atom)